jam

Blogger news

likr

Sabtu, 19 April 2014

Pengaruh jokowi terhadap Kemenangan partai PDI-P


Jokowi-Metal-DSetelah Jokowi resmi menjadi calon Presiden dari PDI-P popularitas partai ini langsung meningkat tajam, sehingga besar kemungkinan PDI-P akan memenangkan pemilu, namun pertanyaannya adalah sanggupkah PDI-P memproleh suara yang dibutuhkan untuk mengusus Capres dan Cawapres tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Jokowi sendiri sudah mengatakan bahwa beliau ingin membentuk kabinet yang murni atas pilihannya, dan bukan karena deal-deal politik seperti yang terjadi saat ini. Beberapa factor yang dapat mempengaruh perolehan suara PDI-P adalah:
1. Jokowi Factor, jika kita belajar dari pemilu sebelumnya kita melihat popularitas seorang SBY dapat mengangkat perolehan suara Demokrat dari 7% di tahun 2004 menjadi 20% di tahun 2009, padahal jika kita melihat saat ini popularitas Jokowi lebih besar dari popularitas SBY 5 tahun lalu, jadi jika kita menggunakan perhitungan yang sama PDI-P dapat memperoleh suara lebih dari 28% tahun ini.
2. Pindahnya pendukung GOLPUT, data menunjukan bahwa jumlah Golput di pemilu lalu adalah sebesar 29%, dan dalam pemilu sebelumnya adalah 23%  jadi jika ‘GOLPUT’ adalah sebuah partai maka ‘Partai Golput’ akan menjadi pemenang pemilu dalam 10 tahun kebelakang. Artinnya lebih banyak jumlah penduduk yang memutuskan untuk tidak memilih, daripada mereka yang memutuskan memilih partai pemenang pemilu. Jumlah ini diprediksi akan berkurang tahun ini, salah satu penyebab utamanya adalah Jokowi Factor, jika PDI-P dapat memperoleh 1/4 dari suara Golput ini, ditambah suara pindahan dari Demokrat, besar kemungkinan PDI-P akan berhasil mencapai kuota 20%.
Selain kedua partai tersebut, posisi ketiga kemungkinan akan diduduki oleh Gerindra atau Demokrat, persentasi suara yang akan diperoleh kedua partai tersebut kemungkinan tidak lebih dari 12.5%, kondisi ini membuat peta perpolitikan semakin menarik menjelang pemilu lain. Karena hasil pileg ini akan sangat mempengaruhi duet Capres dan Cawapres yang akan dicalonkan nanti.
Untuk pasar modal sendiri hasil pemilu legislatif nanti dapat memberikan pengaruh positif dalam jangka pendek, terutama jika PDI-P berhasil memperoleh suara di atas 25%, atau paling tidak di atas 22%, sesuatu yang sepertinya cukup mungkin terjadi.
Berita negatif kemungkinan baru akan muncul jika perolehan suara Gerindra bisa di atas 15%, karena dalam banyak statement-statment nya Prabowo mengindikasikan bahwa beliau adalah orang kurang suka terhadap Pasar Modal, Privatisasi BUMN, dll. Peningkatan popularitas Prabowo dapat diartikan sebagai peningkatan resiko dalam di Pasar Modal.
Mari kita berpartisipasi dalam Pemilu 2014 ini, karena ini adalah kesempatan untuk kita dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Masih banyak hal-hal menarik lain mengenai Pemilu ini yang tidak sempat kami bahas di sini antara lain peluang duet-duet capres dan cawapres, juga peluang-peluang koalisi yang akan terjadi, anda bisa mengikuti pembahasannya dalam Acara Investor Gathering yang akan kami adakan di Jakarta dan Bandung pada akhir pekan ini, keterangan lebih lanjut dapat anda baca di bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA JUGA